Kuala
Lumpur – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bergabung dalam
operasi pencarian pesawat Malaysia
Airlines MH730 yang hilang Sabtu Maret 2014.
Area pencarian pesawat yang memuat
239 penumpang itu, diperluas ke Samudera Hindia. Juru bicara NASA Allard Beutel
mengatakan Badan Antariksa Amerika tersebut akan mengkaji strategi yang akan
dilakukan untuk diterapkan pada proses pencarian dengan melibatkan 25.000
sukarelawan secara online. Salah
satunya dengan mencari temuan gambar dari satelit dan kamera yang ada di
stasiun luar angkasa Internasional, yang dapat mengidentifikasi objek yang
lebih besar dari 30 meter.
Kegiatan yang bisa ditangkap oleh
kamera menggunakan aset berbasis ruang, seperti bumi-Observing-1 (EO-1) satelit
dan kamera ISERV di Stasiun Antariksa Internasional.
Pada Jumat, Pemerintah Malaysia
memastikan area operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang kini
diperluas hingga ke Samudera Hindia. “Pesawat itu masih hilang dan area
pencarian diperluas,” kata Menteri Transportasi Hishammudin Hussein.
Sementara, berbagai analisis dan
temuan sejumlah media sosial nasib pesawat Malaysia Airlines MH370 terus
bermunculan. Salah satunya adalah isu pembajakan. Hismmudin menyebut semua
kemungkinan terbuka, dia mengaku transponder pesawat memang tidak mengeluarkan
sinyal.
Sejumlah laporan media menulis, ada pesawat terbang
hingga Kepulauan Andaman, Samudera Hindia. Ini mengindiaksi pesawat
diterbangkan oleh seseorang yang memiliki kemampuan penerbangan mumpuni